Keutamaan Berjihad di Jalan Allah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعَدَّ اللَّهُ لِمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيلِهِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا جِهَادٌ فِي سَبِيلِي وَإِيمَانٌ بِي وَتَصْدِيقٌ بِرُسُلِي فَهُوَ عَلَيَّ ضَامِنٌ أَنْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ أَرْجِعَهُ إِلَى مَسْكَنِهِ الَّذِي خَرَجَ مِنْهُ نَائِلًا مَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ ثُمَّ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى الْمُسْلِمِينَ مَا قَعَدْتُ خِلَافَ سَرِيَّةٍ تَخْرُجُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَبَدًا وَلَكِنْ لَا أَجِدُ سَعَةً فَأَحْمِلَهُمْ وَلَا يَجِدُونَ سَعَةً فَيَتَّبِعُونِي وَلَا تَطِيبُ أَنْفُسُهُمْ فَيَتَخَلَّفُونَ بَعْدِي وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوَدِدْتُ أَنْ أَغْزُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلَ ثُمَّ أَغْزُوَ فَأُقْتَلَ ثُمَّ أَغْزُوَ فَأُقْتَلَ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Allah SWT telah menyiapkan bagi orang yang keluar di jalan-Nya di mana tidak ada yang mengeluarkannya kecuali tujuan jihad di jalan-Ku, beriman dengan-Ku dan mempercayai para rasul-Ku, maka ia Aku jamin akan Aku masukkan ke dalam surga atau Aku kembalikan dirinya menuju kediamannya di mana ia telah keluar darinya dengan memperoleh upah atau ghanimah." Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah' Seandainya aku tidak memberatkan umat Islam, maka niscaya aku senantiasa akan duduk di balik pasukan militer yang keluar di jalan Allah untuk selamanya. -Tetapi aku tidak memiliki keluasan waktu untuk membawa mereka dan mereka tidak memiliki keluasan untuk mengikutiku dan diri mereka tidak menjadi baik lalu mereka melanggar setelah masaku. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya! Aku ingin berperang di jalan Allah kemudian aku terbunuh lalu aku berperang kemudian terbunuh lagi dan berperang lalu terbunuh lagi. " Shahih. HR. Bukhari-Muslim dan lainnya.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَضْمُونٌ عَلَى اللَّهِ إِمَّا أَنْ يَكْفِتَهُ إِلَى مَغْفِرَتِهِ وَرَحْمَتِهِ وَإِمَّا أَنْ يَرْجِعَهُ بِأَجْرٍ وَغَنِيمَةٍ وَمَثَلُ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الَّذِي لَا يَفْتُرُ حَتَّى يَرْجِعَ
. Dari Abu Said Al Khudri, dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda, "Seorang yang berjihad di jalan Allah sudah dijamin oleh Allah, baik Allah SWT memberikan kepadanya ampunan dan rahmat-Nya atau mengembalikannya menuju kekediamannya dengan membawa upah dan harta ghanimah. Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah bagaikan orang yang berpuasa sambil melaksanakan shalat malam yang tidak pernah bosan, sampai ia kembali ke rumahnya." Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (2/129).
Keutatnaan Pergi dan Kembali di Jalan Allah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدْوَةٌ أَوْ رَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Pergi dan kembali di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya" Shahih: Al Irwa (5/3). HR. Muslim
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدْوَةٌ أَوْ رَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
. Dari Sahl bin Sa'ad As Sa'idi, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Pergi dan kembali di jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya." Shahih: Al Irwa' juga. HR. Bukhari-Muslim
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَغَدْوَةٌ أَوْ رَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
. Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Pergi dan kembali dijalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya." Shahih: Al Irwa'(1182). HR. Bukhari-Muslim
Orang yang Memberikan Perbekalan bagi Orang yang akan Berperang
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الْغَازِي شَيْئًا
. Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyiapkan segala sesuatu bagi orang yang berperang di jalan Allah, maka baginya seperti pahala orang yang berperang itu sendiri, tanpa ada pengurangan dari pahalanya (pejuang) sedikitpun. " Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (322), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/96).
Keutamaan Menafkahkan Harta di Jalan Allah
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ دِينَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ دِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى فَرَسٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
. Dari Tsauban, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda. "Dinar yang paling utama diinfakkan oleh seseorang adalah sebagai berikut: satu dinar dinafkahkan untuk istrinya (keluarganya), satu dinar diinfakkan untuk pengurusan kuda dijalan Allah dan satu dinar diinfakkan oleh seseorang untuk para sahabatnya yang berjuang di jalan Allah." Shahih: Adh-Dha'ifah, hadits (1380). HR. Muslim.
Dosa Besar dalam Meninggalkan Jihad
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يَغْزُ أَوْ يُجَهِّزْ غَازِيًا أَوْ يَخْلُفْ غَازِيًا فِي أَهْلِهِ بِخَيْرٍ أَصَابَهُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ بِقَارِعَةٍ قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
. Dari Abu Umamah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang tidak pernah berperang (berjihad), tidak pernah memberi perbekalan kepada orang yang akan berperang, atau menggantikan untuk keluarga orang yang berjihad dengan kebaikan pada keluarganya, maka Allah SWT akan menimpakan kiamat sebelum datangnya hari kiamat yang sesungguhnya. " Hasan: Ash-Shahihah (2561), Shahih Abu Daud (2261).
Orang Yang Terhalang untuk Berjihad
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَمَّا رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَزْوَةِ تَبُوكَ فَدَنَا مِنْ الْمَدِينَةِ قَالَ إِنَّ بِالْمَدِينَةِ لَقَوْمًا مَا سِرْتُمْ مِنْ مَسِيرٍ وَلَا قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلَّا كَانُوا مَعَكُمْ فِيهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَهُمْ بِالْمَدِينَةِ قَالَ وَهُمْ بِالْمَدِينَةِ حَبَسَهُمْ الْعُذْرُ
. Dari Anas bin Malik, ia berkata, ketika Rasulullah SAW kembali dari perang Tabuk lalu ia mendekati kota Madinah dan bersabda, "Sesungguhnya di kota Madinah terdapat sekelompok kaum, apa yang telah kalian lalui dari perjalanan dan lembah yang telah kalian tembus, maka mereka senantiasa bersama kalian." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah! Dan mereka berada di Madinah?" Rasulullah menjawab, "Ya, mereka berada di Madinah, karena mereka terhalang oleh udzur." Shahih: Shahih Abu Daud (2265). HR. Bukhari.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بِالْمَدِينَةِ رِجَالًا مَا قَطَعْتُمْ وَادِيًا وَلَا سَلَكْتُمْ طَرِيقًا إِلَّا شَرِكُوكُمْ فِي الْأَجْرِ حَبَسَهُمْ الْعُذْرُ
. Dari Jabir, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di kota Madinah terdapat sekelompok lak-laki, tidak ada lembah yang kalian tembus dan perjalanan yang kalian tempuh, kecuali mereka bersama kalian di dalam mendapatkan pahalanya karena udzur telah menghalangi mereka. " Shahih: ibid. HR. Muslim.
Keutamaan Kegigihan dalam Berjuang di Jalan Allah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَجْرَى عَلَيْهِ أَجْرَ عَمَلِهِ الصَّالِحِ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُ وَأَجْرَى عَلَيْهِ رِزْقَهُ وَأَمِنَ مِنْ الْفَتَّانِ وَبَعَثَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنًا مِنْ الْفَزَعِ
. Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan mengikat diri di jalan Allah, maka ia akan diberikan pahala sesuai dengan pahala amal saleh yang ia lakukan, diberikan kepadanya rezeki dan diamankan dari orang yang memfitnah dan Allah SWT akan mengutusnya di hari kiamat dalam keadaan aman dari rasa takut." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (10133, At-Ta'aliq Ar-Raghih (2/151).
Keutamaan Menjaga dan Bertakbir di Jalan Allah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِرَجُلٍ أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالتَّكْبِيرِ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ
. Dari Abu Hurairah, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada seorang laki-laki, "Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah dan bertakbir pada saat berada ditempat yang tinggi." Hasan: At-Ta'liq 'Ala Shahih Ibnu Khuzaimah (2561), Ash-Shahihah (1730).
Berangkat untuk Berjihad
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ ذُكِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَ أَحْسَنَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَشْجَعَ النَّاسِ وَلَقَدْ فَزِعَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ لَيْلَةً فَانْطَلَقُوا قِبَلَ الصَّوْتِ فَتَلَقَّاهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ سَبَقَهُمْ إِلَى الصَّوْتِ وَهُوَ عَلَى فَرَسٍ لِأَبِي طَلْحَةَ عُرْيٍ مَا عَلَيْهِ سَرْجٌ فِي عُنُقِهِ السَّيْفُ وَهُوَ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَنْ تُرَاعُوا يَرُدُّهُمْ ثُمَّ قَالَ لِلْفَرَسِ وَجَدْنَاهُ بَحْرًا أَوْ إِنَّهُ لَبَحْرٌ قَالَ حَمَّادٌ وَحَدَّثَنِي ثَابِتٌ أَوْ غَيْرُهُ قَالَ كَانَ فَرَسًا لِأَبِي طَلْحَةَ يُبَطَّأُ فَمَا سُبِقَ بَعْدَ ذَلِكَ الْيَوْمِ
. Dari Anas bin Malik, ia berkata, Disebutkan tentang Nabi SAW. Anas bin Malik berkata, "Beliau adalah manusia terbaik. manusia paling dermawan dan manusia paling berani. Di suatu malam penduduk kota Madinah merasakan takut lalu mereka pergi mencari asal usul suara tersebut. Rasulullah menjumpai mereka dan beliau lebih dahulu daripada mereka dalam mencari asal suara tersebut. saat itu Rasulullah berada di atas kuda milik Abu Thalib yang polos, tidak menggunakan pelana dan di lehernya terdapat pedang. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai manusia! Kalian tidak waspada! Ia akan membalas mereka. Lalu beliau bersabda mengenai kuda, "Kami menemukannya suara laut atau sesungguhnya suara itu adalah laut Hammad berkata, "Tsabit dan lainnya menceritakan kepadaku, ia berkata, "Kuda milik Abu Thalhah berjalan lambat, setelah itu tidak pernah terkalahkan lagi." Shahih: Al lrwa (2448). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا
. Dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apabila kalian diperintah untuk memerangi musuh, maka perangilah." Shahih: Al Irwa' (1187), Shahih Abu Daud (2141). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ فِي جَوْفِ عَبْدٍ مُسْلِمٍ
. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Debu dijalan Allah dan asap neraka jahanam tidak akan menyatu di dalam perut seorang hamba yang muslim." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (1180), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/166). Al Misykah (3828)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَاحَ رَوْحَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَانَ لَهُ بِمِثْلِ مَا أَصَابَهُ مِنْ الْغُبَارِ مِسْكًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
. Dari Anas bin Malik, Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang pergi satu kali di jalan Allah, maka baginya seperti apa yang didapatkan oleh yang tertimpa debu perang, yaitu berupa minyak misik di hari kiamat. " Hasan: Ash-Shahihah (2338).
Keutamaan Perang di Laut
عَنْ أُمِّ حَرَامٍ بِنْتِ مِلْحَانَ أَنَّهَا قَالَتْ نَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا قَرِيبًا مِنِّي ثُمَّ اسْتَيْقَظَ يَبْتَسِمُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَضْحَكَكَ قَالَ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ يَرْكَبُونَ ظَهْرَ هَذَا الْبَحْرِ كَالْمُلُوكِ عَلَى الْأَسِرَّةِ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ قَالَ فَدَعَا لَهَا ثُمَّ نَامَ الثَّانِيَةَ فَفَعَلَ مِثْلَهَا ثُمَّ قَالَتْ مِثْلَ قَوْلِهَا فَأَجَابَهَا مِثْلَ جَوَابِهِ الْأَوَّلِ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ قَالَ أَنْتِ مِنْ الْأَوَّلِينَ قَالَ فَخَرَجَتْ مَعَ زَوْجِهَا عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ غَازِيَةً أَوَّلَ مَا رَكِبَ الْمُسْلِمُونَ الْبَحْرَ مَعَ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ فَلَمَّا انْصَرَفُوا مِنْ غَزَاتِهِمْ قَافِلِينَ فَنَزَلُوا الشَّامَ فَقُرِّبَتْ إِلَيْهَا دَابَّةٌ لِتَرْكَبَ فَصَرَعَتْهَا فَمَاتَتْ
. Dari Ummi haram binti Milhan, ia berkata. Rasulullah SAW tertidur di dekatku pada suatu hari, lalu beliau terbangun dan tersenyum. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, apakah yang membuat Anda tertawa?" Rasulullah SAW menjawab, "Sekelompok umatku yang memperlihatkan diri kepadaku dimana mereka menaiki bahtera lautan ini seperti para raja yang berada di atas singgasana" Ummi Haram berkata, "Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka." Rasulullah SAW lalu berdoa, dan kemudian beliau tidur kembali. Kemudian terjadi kembali hal itu untuk kedua kalinya. Rasulullah melakukan hal serupa dan Ummi Haram berkata kembali seperti ucapannya tadi. Rasulullah pun menjawab seperti jawaban yang pertama. Ummi Haram berkata, "Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka." Rasuluilah menjawab, "Engkau termasuk para pemula" Rasulullah bersabda, "Ummi Haram keluar dari kediamannya bersama suaminya Ubadah bin Shamit untuk berperang, peristiwa pertama kali umat Islam menaiki kapal dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Setelah mereka kembali dari peperangan secara berkelompok, mereka singgah di kota Syam. Tiba-tiba seekor kuda yang akan dinaikinya mendekatinya lalu menabraknya dan ia tewas seketika." Shahih: Shahih Abu Daud (2249-2250). HR. Bukhari-Muslim.
Seseorang yang Ikut Berperang Sementara Ia Masih Memiliki Orang Tua
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أَرَدْتُ الْجِهَادَ مَعَكَ أَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ قَالَ وَيْحَكَ أَحَيَّةٌ أُمُّكَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ ارْجِعْ فَبَرَّهَا ثُمَّ أَتَيْتُهُ مِنْ الْجَانِبِ الْآخَرِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أَرَدْتُ الْجِهَادَ مَعَكَ أَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ قَالَ وَيْحَكَ أَحَيَّةٌ أُمُّكَ قُلْتُ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَارْجِعْ إِلَيْهَا فَبَرَّهَا ثُمَّ أَتَيْتُهُ مِنْ أَمَامِهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أَرَدْتُ الْجِهَادَ مَعَكَ أَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ قَالَ وَيْحَكَ أَحَيَّةٌ أُمُّكَ قُلْتُ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَيْحَكَ الْزَمْ رِجْلَهَا فَثَمَّ الْجَنَّةُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ بْن مَاجَةَ هَذَا جَاهِمَةُ بْنُ عَبَّاسِ بْنِ مِرْدَاسٍ السُّلَمِيُّ الَّذِي عَاتَبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ حُنَيْنٍ
. Dari Muawiyah bin Jahimah As Salami, ia berkata, "Aku mendatangi Rasulullah SAW, aku katakan kepada beliau, 'Sesungguhnya aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridha Allah dan kehidupan Akhirat." Rasulullah SAW menjawab. "Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup?" Ia menjawab, "Ya." Rasulullah SAW bersabda, "Kembalilah dan berbaktilah kepadanya. " Kemudian aku mendatangi Rasulullah SAW kembali dari sisi yang lain. Aku katakan, "Wahai Rasulullah! Aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridha Allah dan kehidupan akhirat? Rasulullah SAW menjawab, "Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup? " Ia menjawab. "Ya." Rasulullah SAW bersabda. "Kembalilah dan berbaktilah kepadanya." kemudian aku mendatanginya dari sisi depan, aku katakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridha Allah dan kehidupan akhirat." Rasulullah SAW menjawab. "Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup?" Ia menjawab, "Ya! Wahai Rasulullah!" Rasulullah bersabda, "Celakalah kau! Tetaplah berada pada kedua kakinya dan di situlah terdapat surga. " Abu Abdilah Ibnu Majah berkata, 'ini adalah Jahimah bin Abbas bin Mardas As-Sulami yang mencerca Nabi SAW pada saat perang Hunain." Hasan Shahih: Al Irwa' (5/20-21)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي جِئْتُ أُرِيدُ الْجِهَادَ مَعَكَ أَبْتَغِي وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَقَدْ أَتَيْتُ وَإِنَّ وَالِدَيَّ لَيَبْكِيَانِ قَالَ فَارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا
. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW, ia berkata, 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku datang ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridha Allah SWT dan kehidupan akhirat. Dan sungguh aku telah datang dan kedua orang tuaku menangis.' Rasulullah SAW bersabda, "Kembalilah kepada keduanya, buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau membuat keduanya menangis. " Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (3/213), Shahih Abu Daud (2281).
Niat dalam Peperangan
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً وَيُقَاتِلُ رِيَاءً فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
. Dari Abu Musa, ia berkata. Nabi SAW ditanya tentang seorang laki-laki yang berperang karena berani, berperang demi membela fanatisme suku, dan berperang karena riya. Rasulullah SAW menjawab, "Barangsiapa yang berperang demi menjadikan kalimat Allah yang tertinggi, maka ia berada dijalan Allah SWT. " Shahih: Al-Ta'liq Ar-Raghib (2/180), Shahih Abu daud (2273-2274). HR. Bukhari-Muslim.
سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ غَازِيَةٍ تَغْزُو فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيُصِيبُوا غَنِيمَةً إِلَّا تَعَجَّلُوا ثُلُثَيْ أَجْرِهِمْ فَإِنْ لَمْ يُصِيبُوا غَنِيمَةً تَمَّ لَهُمْ أَجْرُهُمْ
. Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, "Aku mendengar Nabi SAW bersabda, "Ticlak ada sekelompok pasukan perang yang berperang di jalan Allah lalu mendapatkan harta ghanimah kecuali kalian telah mempercepat dua pertiga pahala, tetapi apabila mereka tidak mendapatkan harta ghanimah, maka pahala menjadi sempurna bagi mereka." Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (2/183), Shahih Abu Daud (2256). HR. Muslim.
Mengikat Kuda di Jalan Allah
عَنْ عُرْوَةَ الْبَارِقِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَيْرُ مَعْقُودٌ بِنَوَاصِي الْخَيْلِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
. Dari Urwah Al-Bariqi, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Kebaikan terikat di ubun-ubun kuda sampai hari kiamat." Shahih. HR. Bukhari-Muslim
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْخَيْلُ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
. Dari Abdullah bin Umar, dari Rasulullah SAW, sesungguhnya ia bersabda, "Pada ubun-ubun kuda terdapat kebaikan (surga) hingga hari kiamat. " Shahih. HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَيْلُ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ أَوْ قَالَ الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ قَالَ سُهَيْلٌ أَنَا أَشُكُّ الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ الْخَيْلُ ثَلَاثَةٌ فَهِيَ لِرَجُلٍ أَجْرٌ وَلِرَجُلٍ سِتْرٌ وَعَلَى رَجُلٍ وِزْرٌ فَأَمَّا الَّذِي هِيَ لَهُ أَجْرٌ فَالرَّجُلُ يَتَّخِذُهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَيُعِدُّهَا فَلَا تُغَيِّبُ شَيْئًا فِي بُطُونِهَا إِلَّا كُتِبَ لَهُ أَجْرٌ وَلَوْ رَعَاهَا فِي مَرْجٍ مَا أَكَلَتْ شَيْئًا إِلَّا كُتِبَ لَهُ بِهَا أَجْرٌ وَلَوْ سَقَاهَا مِنْ نَهَرٍ جَارٍ كَانَ لَهُ بِكُلِّ قَطْرَةٍ تُغَيِّبُهَا فِي بُطُونِهَا أَجْرٌ حَتَّى ذَكَرَ الْأَجْرَ فِي أَبْوَالِهَا وَأَرْوَاثِهَا وَلَوْ اسْتَنَّتْ شَرَفًا أَوْ شَرَفَيْنِ كُتِبَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ تَخْطُوهَا أَجْرٌ وَأَمَّا الَّذِي هِيَ لَهُ سِتْرٌ فَالرَّجُلُ يَتَّخِذُهَا تَكَرُّمًا وَتَجَمُّلًا وَلَا يَنْسَى حَقَّ ظُهُورِهَا وَبُطُونِهَا فِي عُسْرِهَا وَيُسْرِهَا وَأَمَّا الَّذِي هِيَ عَلَيْهِ وِزْرٌ فَالَّذِي يَتَّخِذُهَا أَشَرًا وَبَطَرًا وَبَذَخًا وَرِيَاءً لِلنَّاسِ فَذَلِكَ الَّذِي هِيَ عَلَيْهِ وِزْرٌ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Pada ubun-ubun kuda terdapat kebaikan (surga). " atau Rasulullah SAW bersabda, "Kuda diikat pada ubun-ubunnya dengan kebaikan (surga). " Suhail berkata, Aku ragu: kebaikan (surga)-sampai hari kiamat. Kuda terbagi 3 kategori: kuda memberikan pahala kepada pemiliknya, kuda yang menjaga perbuatan dosa pemiliknya dan kuda yang mengakibatkan dosa pada pemiliknya. Adapun kuda yang memberikan pahala, yaitu seseorang yang membawa serta menyiapkannya di jalan Allah. Hal yang demikian tidak ada yang hilang sama sekali dari perutnya kecuali ditulis bagi pemiliknya pahala. Seandainya ia menggembalakannya di tempat penggembalaan, maka tidak ada yang ia makan kecuali ditulis baginya pahala. Seandainya ia memberikannya minum dari air sungai yang mengalir, maka pahala baginya untuk setiap tetes air yang hilang dari perutnya -sampai ia menyebutkan pahala juga ada pada air seni dan kotorannya. Dan apabila ia bergerak satu atau dua langkah, maka ditulis baginya pahala bagi setiap langkahnya. Adapun kuda yang bagi pemiliknya dapat menutupinya dari perbuatan dosa, yaitu seseorang yang membawa sesekor kuda untuk dimuliakan dan dipercantik. Ia tidak melupakan hak punggung dan perutnya, baik di saat sulit atau di saat mendapatkan kemudahan. Adapun kuda yang bagi pemiliknya memberikan dosa, yaitu seseorang yang memiliki kuda untuk kesombongan, berbangga-bangga, kecongkakan dan riya kepada manusia, maka hal seperti itu membuat pemiliknya berdosa." Shahih. HR. Muslim.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الْخَيْلِ الْأَدْهَمُ الْأَقْرَحُ الْمُحَجَّلُ الْأَرْثَمُ طَلْقُ الْيَدِ الْيُمْنَى فَإِنْ لَمْ يَكُنْ أَدْهَمَ فَكُمَيْتٌ عَلَى هَذِهِ الشِّيَةِ
. Dari Qatadah Al Anshari, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baiknya kuda adalah kuda yang berwarna hitam pekat, dikeningnya terdapat warna putih sedikit, meloncat-loncat dengan kedua kakinya, hidungnya putih, sisi bagian kanannya terbuka. Apabila ia berwarna tidak hitam, maka ia berwarna hitam kemerah-merahan, warna-warna ini berbeda dengan warna-warna orang-orang persia dan lainnya. " Shahih: Al Misykah (3877), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/162).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْرَهُ الشِّكَالَ مِنْ الْخَيْلِ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Nabi SAW tidak menyukai kuda yang memiliki plat berwarna putih." Shahih: Shahih Abu Daud (2295). HR. Muslim.
عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ارْتَبَطَ فَرَسًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ عَالَجَ عَلَفَهُ بِيَدِهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ حَبَّةٍ حَسَنَةٌ
. Dari Tamim Ad Dari, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengikatkan kudanya di jalan Allah, lalu ia memberikan makan dengan tangannya, maka bagi setiap butir makanannya bernilai satu kebajikan." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (175).
Berperang di Jalan Allah
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قَاتَلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ فُوَاقَ نَاقَةٍ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
. Dari Muadz bin Jabal, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berperang dijalan Allah -seorang laki-laki muslim- dan berada di atas unta, maka wajib baginya surga." Shahih: Al Misykah (3825), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/169), Shahih Abu Daud (2291).
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ حَضَرْتُ حَرْبًا فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَوَاحَةَ يَا نَفْسِ أَلَا أَرَاكِ تَكْرَهِينَ الْجَنَّهْ أَحْلِفُ بِاللَّهِ لَتَنْزِلِنَّهْ طَائِعَةً أَوْ لَتُكْرَهِنَّهْ
. Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Aku ikut berperang lalu Abdullah bin Rawahah berkata, "Wahai Jiwa! Ingatlah aku melihat dirimu membenci surga, aku bersumpah demi Allah niscaya engkau akan turun di dalamnya secara sukarela atau dipaksakan." Shahih: At-Ta'liq Ala Ibnu Majah.
عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ أُهَرِيقَ دَمُهُ وَعُقِرَ جَوَادُهُ
. Dari Amr bin Abasah, ia berkata, "Aku mendatangi Nabi SAW, aku katakan, "Wahai Rasulullah! Jihad apakah yang paling utama?" Rasulullah SAW menjawab, "Barangsiapa yang darahnya dialirkan dan kudanya dilukai. " Shahih: At-Ta'liq juga (2/178 dan 191-192).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَجْرُوحٍ يُجْرَحُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُجْرَحُ فِي سَبِيلِهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَجُرْحُهُ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ جُرِحَ اللَّوْنُ لَوْنُ دَمٍ وَالرِّيحُ رِيحُ مِسْكٍ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada luka yang terdapat di jalan Allah. Allah SWT lebih mengetahui orang yang terluka dijalan-Nya (dan tidak ada yang lain) kecuali ia akan datang di hari kiamat sementara lukanya seperti kondisinya di saat ia terluka. Darahnya berwarna merah dan beraroma misk. " Hasan Shahih: ibid (2/180). HR. Bukhari-Muslim.
سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أَوْفَى يَقُولُ دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْأَحْزَابِ فَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ
. Dari Abdullah bin Abu Auf, ia berkata, Rasulullah SAW berdoa untuk golongan orang-orang kafir. Rasulullah bersabda, "Ya Allah, Dzat yang menurunkan kitab suci, Dzat yang cepat hisabnya, kalahkanlah golongan kafir tersebut. Ya Allah kalahkanlah mereka dan goncanglah mereka. " Shahih: Shahih Abu Daud (2365). HR. Bukhari-Muslim
حَدَّثَنِي أَبُو شُرَيْحٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ شُرَيْحٍ أَنَّ سَهْلَ بْنَ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ مِنْ قَلْبِهِ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
. Dari Sahl bin Hunaif, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang memohon kepada Allah agar mati syahid dengan kebenaran dalam hatinya, maka Allah SWT akan menghantarkannya sampai kepada kedudukan orang-orang yang mati syahid, sekalipun ia meninggal dunia di atas tempat tidurnya. " Shahih: At-Ta'liq juga (2/169), Shahih Abu Daud (1360). HR. Muslim.
Keutamaan Mati Syahid di Jalan Allah
عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيكَرِبَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يَغْفِرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
. Dari Al Miqdam bin Ma'dikarib, dari Rasulullah SAW, ia berkata, "Orang yang mati syahid mendapatkan enam hal di sisi Allah: Diampuni dosa-dosanya sejak pertama kali darah mengalir, diperlihatkan kedudukannya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yang besar, dihiasi dengan perhiasan iman, dikawinkan dengan bidadari dan diberikan syafaat oleh tujuh puluh orang kerabatnya." Shahih: Ahkam Al Janaiz (36), Al Misykah (3834), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/194).
سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ لَمَّا قُتِلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ حَرَامٍ يَوْمَ أُحُدٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا جَابِرُ أَلَا أُخْبِرُكَ مَا قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِأَبِيكَ قُلْتُ بَلَى قَالَ مَا كَلَّمَ اللَّهُ أَحَدًا إِلَّا مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ وَكَلَّمَ أَبَاكَ كِفَاحًا فَقَالَ يَا عَبْدِي تَمَنَّ عَلَيَّ أُعْطِكَ قَالَ يَا رَبِّ تُحْيِينِي فَأُقْتَلُ فِيكَ ثَانِيَةً قَالَ إِنَّهُ سَبَقَ مِنِّي أَنَّهُمْ إِلَيْهَا لَا يُرْجَعُونَ قَالَ يَا رَبِّ فَأَبْلِغْ مَنْ وَرَائِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَذِهِ الْآيَةَ { وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا } الْآيَةَ كُلَّهَا
. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, ketika Abdullah bin Amr bin Hasan terbunuh pada perang Uhud, maka Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Jabir! Maukah engkau aku beritahu tentang apa yang dikatakan oleh Allah SWT kepada ayahmu? Aku katakan: "Tentu." Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT tidak pernah berbicara kepada seorang pun kecuali dari balik hijab, tetapi Allah SWT berbicara kepada Ayahmu berhadap-hadapan. Allah SWT berfirman, "Mintalah sesuatu dari-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu,' ia berkata, 'Wahai Tuhan! Hidupkanlah aku kembali, terbunuh kembali demi untuk-Mu untuk yang kedua kali.' Allah SWT berfirman, 'Hal itu telah berlalu dari-Ku, sesungguhnya mereka tidak dikembalikan." Ia berkata wahai Tuhan! Sampaikanlah kepada orang-orang setelahku, Allah SWT menurunkan, "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati. " Hasan: Hadits ini terulang (187).
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ فِي قَوْلِهِ { وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ } قَالَ أَمَا إِنَّا سَأَلْنَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ أَرْوَاحُهُمْ كَطَيْرٍ خُضْرٍ تَسْرَحُ فِي الْجَنَّةِ فِي أَيِّهَا شَاءَتْ ثُمَّ تَأْوِي إِلَى قَنَادِيلَ مُعَلَّقَةٍ بِالْعَرْشِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ اطَّلَعَ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ اطِّلَاعَةً فَيَقُولُ سَلُونِي مَا شِئْتُمْ قَالُوا رَبَّنَا مَاذَا نَسْأَلُكَ وَنَحْنُ نَسْرَحُ فِي الْجَنَّةِ فِي أَيِّهَا شِئْنَا فَلَمَّا رَأَوْا أَنَّهُمْ لَا يُتْرَكُونَ مِنْ أَنْ يَسْأَلُوا قَالُوا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحَنَا فِي أَجْسَادِنَا إِلَى الدُّنْيَا حَتَّى نُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ فَلَمَّا رَأَى أَنَّهُمْ لَا يَسْأَلُونَ إِلَّا ذَلِكَ تُرِكُوا
. Dari Abdullah di dalam firman Allah SWT, "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." Ia berkata, "Dapatkah kita bertanya tentang hal itu? Nabi bersabda, "Ruh-ruh mereka seperti burung hijau yang melebarkan sayapnya di surga mana saja yang ia kehendaki, kemudian ia bernaung di atas lentera yang tergantung di Arasy. Di saat mereka seperti itu, Tuhanmu menyingkap kepada mereka, Allah SWT berfirman, Mintalah kepadaku apa yang kalian inginkan! Mereka berkata, Tuhan kami! Dan apa yang kami akan minta kepada-Mu, sementara kami sedang melebarkan sayap di surga sesuka hati kami? Ketika mereka melihat bahwa mereka tidak dibiarkan untuk tidak meminta, maka mereka berkata, 'Kami meminta agar ruh kami dikembalikan kepada jasad kami ke dunia, kemudian kami terbunuh kembali dijalan-Mu. Ketika Allah SWT melihat bahwa mereka tidak meminta hal lainnya kecuali hal itu, maka mereka ditinggalkan." Shahih: Ash-Shahihah (2633) HR. Muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَجِدُ الشَّهِيدُ مِنْ الْقَتْلِ إِلَّا كَمَا يَجِدُ أَحَدُكُمْ مِنْ الْقَرْصَةِ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang yang mati syahid tidak merasakan kesakitan, melainkan layaknnya salah seorang dari kalian dicubit.. " Hasan Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib, (2/192, Ash-Shahihah (960).
Sesuatu yang Diharapkan Oleh Orang yang Mati Syahid
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَبْرِ بْنِ عَتِيكٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّهُ مَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَالَ قَائِلٌ مِنْ أَهْلِهِ إِنْ كُنَّا لَنَرْجُو أَنْ تَكُونَ وَفَاتُهُ قَتْلَ شَهَادَةٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهَادَةٌ وَالْمَطْعُونُ شَهَادَةٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهَادَةٌ يَعْنِي الْحَامِلَ وَالْغَرِقُ وَالْحَرِقُ وَالْمَجْنُوبُ يَعْنِي ذَاتَ الْجَنْبِ شَهَادَةٌ
. Dari Jabir bin 'Atik, sesungguhnya ia sedang sakit, lalu Nabi SAW datang untuk menjenguknya, seseorang dari keluarganya berkata, "Kami mengharapkan agar kematiannya dengan terbunuh secara syahid di jalan Allah." Rasulullah SAW bersabda, "Jika demikian umatku yang mati syahid hanya sedikit, seseorang yang terbunuh di jalan Allah adalah orang yang mati syahid, penderita lepra mati syahid, wanita yang meninggal dunia karena melahirkan juga syahid, orang yang mati tenggelam, kebakaran dan orang yang menderita selaput dada juga adalah syahid. " Shahih: Ahkam Al-Janaiz (39-40), At-Ta'liq Ar-Rarghib (2/202).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَا تَقُولُونَ فِي الشَّهِيدِ فِيكُمْ قَالُوا الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَالْمَطْعُونُ شَهِيدٌ قَالَ سُهَيْلٌ وَأَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مِقْسَمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ وَزَادَ فِيهِ وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ
. Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau berkata, "Apa yang kalian katakan tentang seseorang yang mati syahid yang ada pada kalian?" Mereka menjawab, "Orang yang terbunuh di jalan Allah. Rasulullah SAW menjawab, "Jika demikian orang yang mati syahid dari umatku hanya sedikit; barangsiapa terbunuh di jalan Allah, maka ia syahid. Barangsiapa meninggal dunia di jalan Allah, maka ia syahid, orang yang meninggal dunia karena sakit perut, adalah syahid dan orang yang menderita lepra juga syahid." Suhail berkata, "Ubaidilah bin Miqsam memberitahuku dari Abu Shalih dan ia menambahkan di dalamnya" Orang yang tenggelam juga syahid." Shahih: Al Ahkam (36/38). HR. Bukhari-Muslim.
Persenjataan
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ وَعَلَى رَأْسِهِ الْمِغْفَرُ
. Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW masuk ke kota Mekkah pada saat penaklukan kota Makkah, dan di atas kepala beliau terdapat pelindung kepala." Shahih: Mukhtasar Asy-syamil Al Muhammadiyah (91). Shahih Abu Daud (2406). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ أَخَذَ دِرْعَيْنِ كَأَنَّهُ ظَاهَرَ بَيْنَهُمَا
. Dari As-Sa'ib bin Yazid: Insya Allah Ta'ala, pada saat perang Uhud, Nabi SAW mengambil (mengenakan) dua tameng, seolah beliau memakainya untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya (satu di bagian bawah dan satu lagi di bagian atas). Shahih: Shahih Abu Daud (2332) dan Mukhtashar Asy-Syama'i1 Al Muhammadiyyah (90).
حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ حَبِيبٍ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى أَبِي أُمَامَةَ فَرَأَى فِي سُيُوفِنَا شَيْئًا مِنْ حِلْيَةِ فِضَّةٍ فَغَضِبَ وَقَالَ لَقَدْ فَتَحَ الْفُتُوحَ قَوْمٌ مَا كَانَ حِلْيَةُ سُيُوفِهِمْ مِنْ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَكِنْ الْآنُكُ وَالْحَدِيدُ وَالْعَلَابِيُّ قَالَ أَبُو الْحَسَنِ الْقَطَّانُ الْعَلَابِيُّ الْعَصَبُ
. Dari Sulaiman bin Habib, ia berkata, "Kami masuk untuk menemui Abu Umamah, kemudian ia melihat pada pedang kami terdapat hiasan yang terbuat dari perak. Maka ia pun lantas marah dan berseru, 'Kaum ini telah banyak melakukan penaklukan-penaklukan, namun tidak ada hiasan pada pedang-pedang mereka yang terbuat dari emas dan perak, melainkan terdiri dari timah yang dilelehkan, besi dan 'Alabi'." Abu Hasan Al Qathani berkata, "'Alabi adalah sejenis kain pengikat." Sanadnya Shahih.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَنَفَّلَ سَيْفَهُ ذَا الْفَقَارِ يَوْمَ بَدْرٍ
. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW memberikan pedangnya yang bernama Dzal Faqar di saat perang Badar.". Sanadnya Shahih.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ .... وَكُلُّ مَا يَلْهُو بِهِ الْمَرْءُ الْمُسْلِمُ بَاطِلٌ إِلَّا رَمْيَهُ بِقَوْسِهِ وَتَأْدِيبَهُ فَرَسَهُ وَمُلَاعَبَتَهُ امْرَأَتَهُ .....
. Dari Uqbah bin Amir Al Juhani, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "...Segala mainan apapun yang dilakukan oleh seorang muslim adalah batil, kecuali melempar anak panah, merawat kuda dan canda dengan isterinya." Shahih: Takhrij Fiqh As-Sirah (225), Dha'if Abu Daud (232) Ash-Shahihah{3\5).
عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَمَى الْعَدُوَّ بِسَهْمٍ فَبَلَغَ سَهْمُهُ الْعَدُوَّ أَصَابَ أَوْ أَخْطَأَ فَعَدْلُ رَقَبَةٍ
. Dari Amr bin Abasah, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melepas anak panah pada seorang musuh, lalu anak panah tersebut sampai pada musuh, baik mengenai sasaran atau salah sasaran, maka ia sama dengan memerdekakan seorang budak. " Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (2/17), Takhrij Fiqh As-Sirah (225)
سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ الْجُهَنِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ عَلَى الْمِنْبَرِ { وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ } أَلَا وَإِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
. Dari Uqbah bin Amir Al Juhani, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW membaca ayat suci Al Qur'an di atas mimbar yang berbunyi, "Dan kalian persiapkan bagi mereka kekuatan yang dapat kalian lakukan. "Ingatlah sesungguhnya kekuatan ada pada melepas anak panah sampai tiga kali." Shahih: Irwa' Al Ghalil (1500), Ghayah Al Maram, (380), Takhriju Fiqh As-Sirah (224).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَفَرٍ يَرْمُونَ فَقَالَ رَمْيًا بَنِي إِسْمَعِيلَ فَإِنَّ أَبَاكُمْ كَانَ رَامِيًا
. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Nabi SAW berpesan kepada sekelompok orang yang sedang melepas anak panah, beliau bersabda, "Melepas anak panah (adalah budaya) bani Ismail, sesungguhnya ayah kalian adalah seorang pemanah." Shahih: Ghayah Al Maram (379. HR. Bukhari).
Bendera dan Panji
عَنْ الْحَارِثِ بْنِ حَسَّانَ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا عَلَى الْمِنْبَرِ وَبِلَالٌ قَائِمٌ بَيْنَ يَدَيْهِ مُتَقَلِّدٌ سَيْفًا وَإِذَا رَايَةٌ سَوْدَاءُ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ قَدِمَ مِنْ غَزَاةٍ
. Dari Al Harits bin Hassan, ia berkata, "Aku tiba di kota Madinah, aku menyaksikan Nabi SAW sedang berdiri di atas mimbar, sementara Bilal sedang berdiri di hadapan beliau dengan posisi mengikat pedang dan tiba-tiba ada bendera hitam. Aku tanyakan, "Siapa ini?" Mereka berkata, "Ini adalah Amru bin Ash yang datang dari peperangan." Hasan: Ash-Shahihah (2100).
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ
. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW memasuki kota Mekkah di saat penaklukan kota Makkah dan benderanya berwarna putih." Hasan: Ash-Shahihah juga, Shahih Abu Daud (2334).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَايَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ
. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Sesungguhnya panji Rasulullah SAW berwarna hitam dan benderanya berwaraa putih." Hasan Ash-Shahihah juga, Shahih Abu Daud (2333).
Mengenakan Pakaian Sutera Saat Peperangan
عَنْ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَنْهَى عَنْ الْحَرِيرِ وَالدِّيبَاجِ إِلَّا مَا كَانَ هَكَذَا ثُمَّ أَشَارَ بِإِصْبَعِهِ ثُمَّ الثَّانِيَةِ ثُمَّ الثَّالِثَةِ ثُمَّ الرَّابِعَةِ وَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا عَنْهُ
. Dari Umar, "Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang mengenakan pakaian sutera dan dibaj (jenis sutera), kecuali seperti ini, lalu ia memberi isyarat dengan jarinya kemudian untuk kedua, ketiga sampai keempat dan Umar berkata, "Rasulullah melarang kita dari hal ini." Shahih
Mengenakan Sorban Saat Perang
حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ عِمَامَةٌ سَوْدَاءُ قَدْ أَرْخَى طَرَفَيْهَا بَيْنَ كَتِفَيْهِ
. Dari Umar bin Huraits, ia berkata, seakan-akan aku melihat Rasulallah SAW dan di atas kepala beliau ada sorban hitam yang kedua ujungnya menjulur diantara pundaknya. Shahih: Mukhtasar Asy-Syama'il Al Muhammadiyah (93), Ash-Shahihah (71) HR. Muslim.
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ مَكَّةَ وَعَلَيْهِ عِمَامَةٌ سَوْدَاءُ
. Dari Jabir, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW memasuki kota Mekah sementara di atas kepalanya terdapat surban hitam." Shahih: Mukhtasar Asy-Syamil Al Muhammadiyah (92) Ar-Raudh An-Nadhir (209). HR. Muslim.
Mengantar dan Melepas Prajurit
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ وَدَّعَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِي لَا تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW melepaskanku, beliau berkata, "Aku menitipkan dirimu kepada Allah yang tidak akan menyia-nyiakan barang titipan-Nya." Shahih: Ash-Shahihah (16 dan 25479), Takhrij Kalam Ath-Thayib (167).
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَشْخَصَ السَّرَايَا يَقُولُ لِلشَّاخِصِ أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
. Dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah SAW apabila mengantar pasukan, beliau berkata, "Aku menitipkan kepada Allah atas nama agama, amanat dan akhir dari amal perbuatanmu." Shahih: Ash-Shahihah (16).
Detasemen Perang
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَكْثَمَ بْنِ الْجَوْنِ الْخُزَاعِيِّ يَا أَكْثَمُ اغْزُ مَعَ غَيْرِ قَوْمِكَ يَحْسُنْ خُلُقُكَ وَتَكْرُمْ عَلَى رُفَقَائِكَ يَا أَكْثَمُ خَيْرُ الرُّفَقَاءِ أَرْبَعَةٌ وَخَيْرُ السَّرَايَا أَرْبَعُ مِائَةٍ وَخَيْرُ الْجُيُوشِ أَرْبَعَةُ آلَافٍ وَلَنْ يُغْلَبَ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا مِنْ قِلَّةٍ
. Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada Aktsam bin Jaun Al Khuza'i, "Sebaik-baiknya detasemen terdiri dari empat ratus orang. sebaik-baiknya pasukan perang terdiri dari empat ribu orang, dua belas ribu pasukan yang sedikit tidak dapat dikalahkan." Shahih: Dari sisi lain: Ash-Shahihah (986).
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا يَوْمَ بَدْرٍ ثَلَاثَ مِائَةٍ وَبِضْعَةَ عَشَرَ عَلَى عِدَّةِ أَصْحَابِ طَالُوتَ مَنْ جَازَ مَعَهُ النَّهَرَ وَمَا جَازَ مَعَهُ إِلَّا مُؤْمِنٌ
. dari Al-Barra bin 'Azib, ia berkata, "Kami sedang berbicara bahwa para sahabat Rasulullah di saat perang Badar berjumlah tiga ratus orang lebih, sama dengan jumlah pasukan Thalut yang dapat melewati sungai. Tak ada orang yang melewati sungai tersebut kecuali seorang mukmin." Shahih. HR. Bukhari.
Makan dalam Priuk Orang-Orang Musyrik.
عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ هُلْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ طَعَامِ النَّصَارَى فَقَالَ لَا يَخْتَلِجَنَّ فِي صَدْرِكَ طَعَامٌ ضَارَعْتَ فِيهِ نَصْرَانِيَّةً
. Dari Hulb, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang makanan orang-orang Nasrani? Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah makanan di dadamu disibukkan oleh sesuatu yang berdekatan dengan orang-orang Nasrani. " Hasan: Jilbab Al Mar'ah Al Muslimah (182).
عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيِّ قَالَ وَلَقِيَهُ وَكَلَّمَهُ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْتُهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُدُورُ الْمُشْرِكِينَ نَطْبُخُ فِيهَا قَالَ لَا تَطْبُخُوا فِيهَا قُلْتُ فَإِنْ احْتَجْنَا إِلَيْهَا فَلَمْ نَجِدْ مِنْهَا بُدًّا قَالَ فَارْحَضُوهَا رَحْضًا حَسَنًا ثُمَّ اطْبُخُوا وَكُلُوا
. Dari Abu Tsa'labah Al Khusyani, ia berkata, "Aku mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya kepada beliau. Aku katakan: "Wahai Rasulullah SAW! Periuk orang-orang musyrik, bolehkah kita memasak di dalamnya?" Rasulullah menjawab, "Janganlah kalian memasak di dalamnya." Lalu aku tanyakan. "Apabila kita membutuhkannya dan kita tidak menjumpai yang lainnya?" Rasulullah SAW menjawab, "Basuhlah dengan yang baik, lalu masak dan makanlah. Shahih: Al Irwa' (37) HR. Bukhari-Muslim.
Meminta Bantuan kepada Orang-Orang Musyrik
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّا لَا نَسْتَعِينُ بِمُشْرِكٍ
. dari Aisyah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya kami tidak meminta tolong kepada orang musyrik. " Shahih: Shahih Abu Daud (2442) Ash-Shahihah (1101). HR. Muslim.
Tipu Daya dalam Peperangan
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَرْبُ خَدْعَةٌ
. Dari Aisyah, Nabi SAW bersabda, "Peperangan adalah tipu daya." Shahih Mutawatir: Ar-Radh An-Nadhir (370), Shahih Abu Daud(2370). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَرْبُ خَدْعَةٌ
. Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda, "Peperangan adalah tipu daya" Shahih: Shahih Abu Daud juga.
Pertarungan dan Harta Rampasan Perang
عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا ذَرٍّ يُقْسِمُ لَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي هَؤُلَاءِ الرَّهْطِ السِّتَّةِ يَوْمَ بَدْرٍ { هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ } إِلَى قَوْلِهِ { الْحَرِيقِ } فِي حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ وَعُبَيْدَةَ بْنِ الْحَارِثِ وَعُتْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ وَشَيْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ وَالْوَلِيدِ بْنِ عُتْبَةَ اخْتَصَمُوا فِي الْحُجَجِ يَوْمَ بَدْرٍ
. Dari Qais bin 'Ubad, ia berkata, "Aku mendengar Abu Dzar membagi harta rampasan perang: lalu ayat ini turun kepada suatu kelompok yang terdiri dari enam orang, di saat perang badar yang berbunyi, "Ini dua orang yang bertikai mengenai Tuhan mereka" sampai kepada firman-Nya... "Sesungguhnya Allah SWT melakukan apa yang Dia kehendaki" pada Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abu Thalib, Ubaidah bin Harits, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah Walid bin Utbah. Mereka bertikai dengan menggunakan argumentasi-argumentasi di saat perang badar." Shahih: HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ إِيَاسِ بْنِ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ بَارَزْتُ رَجُلًا فَقَتَلْتُهُ فَنَفَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَلَبَهُ
. Dari Salmah bin Al Akwa', ia berkata, "Aku bertarung dengan seorang laki-laki lalu aku membunuhnya, kemudian Rasulullah SAW memberikan harta rampasan perangnya kepadaku." Sanadnya Shahih.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَّلَهُ سَلَبَ قَتِيلٍ قَتَلَهُ يَوْمَ حُنَيْنٍ
. Dari Abu Qatadah, "Sesungguhnya Rasulullah SAW memberikan harta rampasan seseorang yang terbunuh di saat perang Hunain." Shahih: Shahih AbuDaud (2430) Al Irwa (1221).
عَنْ ابْنِ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَتَلَ فَلَهُ السَّلَبُ
. Dari samurah bin Jundab, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membunuh, maka harta rampasan perangnya untuknya." Shahih: Shahih Abu Daud (2431), Al Irwa' juga.
Penyerangan, Bermalam, Membunuh Wanita dan Anak-Anak.
حَدَّثَنَا الصَّعْبُ بْنُ جَثَّامَةَ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَهْلِ الدَّارِ مِنْ الْمُشْرِكِينَ يُبَيَّتُونَ فَيُصَابُ النِّسَاءُ وَالصِّبْيَانُ قَالَ هُمْ مِنْهُمْ
. Sha'b bin Jatsamah, ia berkata, Nabi SAW ditanya tentang orang-orang musyrik yang sedang bermalam di rumah mereka lalu (diserang) dan terkena kaum wanita serta anak-anak? Rasulullah bersabda, "Mereka (wanita dan anak-anak) adalah bagian dari mereka (orang-orang musyrik itu). Shahih: Shahih Abu Daud (3397). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ إِيَاسِ بْنِ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ غَزَوْنَا مَعَ أَبِي بَكْرٍ هَوَازِنَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْنَا مَاءً لِبَنِي فَزَارَةَ فَعَرَّسْنَا حَتَّى إِذَا كَانَ عِنْدَ الصُّبْحِ شَنَنَّاهَا عَلَيْهِمْ غَارَةً فَأَتَيْنَا أَهْلَ مَاءٍ فَبَيَّتْنَاهُمْ فَقَتَلْنَاهُمْ تِسْعَةً أَوْ سَبْعَةَ أَبْيَاتٍ
. Dari Salmah bin Al Akwa, ia berkata, "Kami berperang bersama Abu Bakar Hawazin pada masa Rasulullah SAW. Lalu kami mendatangi sumber air milik bani Fazarah, kemudian kami berhenti sebentar, sehingga ketika waktu pagi tiba, maka kami mengadakan serangan terhadap mereka. Kami mendatangi pemilik mata air lalu kami mengepungnya pada malam hari dan kami bunuh sembilan atau tujuh (penghuni) rumah mereka." Hasan: Shahih Abu Daud (2371).
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى امْرَأَةً مَقْتُولَةً فِي بَعْضِ الطَّرِيقِ فَنَهَى عَنْ قَتْلِ النِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ
. Dari Ibnu Umar, "Sesungguhnya Nabi SAW melihat seorang wanita yang terbunuh di jalan, lalu beliau melarang untuk membunuh kaum wanita dan anak-anak." Shahih: Al Irwa' (1210), Shahih Abu Daud (2394). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ حَنْظَلَةَ الْكَاتِبِ قَالَ غَزَوْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَرْنَا عَلَى امْرَأَةٍ مَقْتُولَةٍ قَدْ اجْتَمَعَ عَلَيْهَا النَّاسُ فَأَفْرَجُوا لَهُ فَقَالَ مَا كَانَتْ هَذِهِ تُقَاتِلُ فِيمَنْ يُقَاتِلُ ثُمَّ قَالَ لِرَجُلٍ انْطَلِقْ إِلَى خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ فَقُلْ لَهُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكَ يَقُولُ لَا تَقْتُلَنَّ ذُرِّيَّةً وَلَا عَسِيفًا
. Dari Handzalah seorang penulis, ia berkata, "Kami telah berperang bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba kami menjumpai seorang wanita yang terbunuh dan telah dikerumuni masyarakat, kemudian mereka memberi jalan untuk beliau. Rasulullah SAW bersabda, "Wanita ini tidak ikut berperang dengan mereka yang perang" Lalu Rasulullah bersabda kepada seorang laki-laki, "Berangkatlah menuju Khalid bin Walid dan katakan kepadanya bahwa Rasulullah SAW memerintahkanmu, dan bersabda, "Janganlah engkau bunuh keturunan-keturunannya dan para buruh kerja (tukang)" Hasan Shahih: Ash-Shahihah (701), Shahih Abu Daud (2395).
Pembakaran di Kawasan Musuh
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَّقَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيرِ وَقَطَعَ وَهِيَ الْبُوَيْرَةُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِينَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوهَا قَائِمَةً } الْآيَةَ الْآيَةَ
. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW membakar pohon kurma bani Nadhir dan menebasnya, yaitu kawasan Buwairah, kemudian Allah SWT menurunkan ayat "Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya (Qs. Al Hasyr [99]: 5)." Shahih: Shahih Abu Daud (2354). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَّقَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيرِ وَقَطَعَ وَفِيهِ يَقُولُ شَاعِرُهُمْ فَهَانَ عَلَى سَرَاةِ بَنِي لُؤَيٍّ حَرِيقٌ بِالْبُوَيْرَةِ مُسْتَطِيرُ
. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW membakar pohon kurma bani Nadhir dan menebasnya. Di dalam hal ini seorang penyair berkata, "Maka mudah bagi seorang majikan bani Luay membakar kawasan Buwairah sehingga bercerai-berai." Shahih: Shahih Abu Daud juga. HR. Bukhari-Muslim.
Tebusan bagi Para Tawanan
عَنْ إِيَاسِ بْنِ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ غَزَوْنَا مَعَ أَبِي بَكْرٍ هَوَازِنَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَفَّلَنِي جَارِيَةً مِنْ بَنِي فَزَارَةَ مِنْ أَجْمَلِ الْعَرَبِ عَلَيْهَا قَشْعٌ لَهَا فَمَا كَشَفْتُ لَهَا عَنْ ثَوْبٍ حَتَّى أَتَيْتُ الْمَدِينَةَ فَلَقِيَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السُّوقِ فَقَالَ لِلَّهِ أَبُوكَ هَبْهَا لِي فَوَهَبْتُهَا لَهُ فَبَعَثَ بِهَا فَفَادَى بِهَا أُسَارَى مِنْ أُسَارَى الْمُسْلِمِينَ كَانُوا بِمَكَّةَ
. Dari Salmah bin Al Akwa ia berkata, "Kami melakukan penyerangan terhadap Hawazin bersama Abu Bakar pada masa Rasulullah SAW. Beliau SAW memberiku seorang budak perempuan dari bani Fazarah yang termasuk perempuan paling cantik di kalangan Arab, ia mengenakan kain penutup (di atas kepalanya). Aku tidak pernah menyingkap pakaiannya hingga tiba di Madinah, kemudian Nabi SAW menemuiku di pasar dan berkata, "Lillahi abuka!Berikanlah ia untukku." Maka aku pun memberikannya kepada beliau. Lalu Rasulullah SAW mengirim wanita tersebut dan ia ditebus dengan beberapa tawanan dari tawanan kaum muslimin yang ada di Mekah." Hasan: Shahih Abu Daud(2416). HR. Muslim.
Sesuatu yang Sudah Diambil oleh Musuh Lalu Terlihat oleh Kaum Muslimin
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ ذَهَبَتْ فَرَسٌ لَهُ فَأَخَذَهَا الْعَدُوُّ فَظَهَرَ عَلَيْهِمْ الْمُسْلِمُونَ فَرُدَّ عَلَيْهِ فِي زَمَنِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَأَبَقَ عَبْدٌ لَهُ فَلَحِقَ بِالرُّومِ فَظَهَرَ عَلَيْهِمْ الْمُسْلِمُونَ فَرَدَّهُ عَلَيْهِ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Seekor kuda miliknya terlepas lalu diambil oleh seorang musuh kemudian diketahui oleh umat Islam, lalu dikembalikannya pada masa Rasulullah SAW. Ibnu Umar berkata, "Seorang budak miliknya melarikan diri lalu ditemukan di Romawi dan diketahui oleh umat Islam. Kemudian dikembalikan kepadanya oleh Khalid bin Walid setelah Rasulullah SAW wafat." Shahih: Shahih Abu Daud (2418). HR. Bukhari yang diberikan komentar dan diberikan sanadnya.
Menimbun Barang
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كَانَ عَلَى ثَقَلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ كِرْكِرَةُ فَمَاتَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ فِي النَّارِ
. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, "Ada Seseorang yang senantiasa memberatkan Nabi. la bernama Karkarah. Kemudian ia meninggal dunia. Nabi SAW bersabda, "Ia berada di neraka." (shahih)
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ حُنَيْنٍ إِلَى جَنْبِ بَعِيرٍ مِنْ الْمَقَاسِمِ ثُمَّ تَنَاوَلَ شَيْئًا مِنْ الْبَعِيرِ فَأَخَذَ مِنْهُ قَرَدَةً يَعْنِي وَبَرَةً فَجَعَلَ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ هَذَا مِنْ غَنَائِمِكُمْ أَدُّوا الْخَيْطَ وَالْمِخْيَطَ فَمَا فَوْقَ ذَلِكَ فَمَا دُونَ ذَلِكَ فَإِنَّ الْغُلُولَ عَارٌ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَشَنَارٌ وَنَارٌ
. Dari Ubadah bin Shamit, ia berkata, "Rasulullah SAW shalat bersama kami pada saat peristiwa perang Hunain, beliau berada di samping unta hasil pembagian harta rampasan perang, kemudian beliau memakan sedikit dari daging unta, mengambilnya sedikit dan meletakkannya di antara dua jari beliau, lalu bersabda, "Wahai manusia! Sesungguhnya ini adalah bagian dari harta rampasan perang kalian, janganlah kalian berlaku curang dalam pembagian harta rampasan perang sekalipun hanya berupa kain, atau yang kurang dari itu, karena sesungguhnya pengkhianatan akan menjadi cela bagi pelakunya pada hari Kiamat kelak, (juga akan menjadi) aib dan api neraka." Hasan Shahih: Al Irwa' (5/74-75), Ash-Shahihah (985)
Pemberian Harta Rampasan
عَنْ حَبِيبِ بْنِ مَسْلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَّلَ الثُّلُثَ بَعْدَ الْخُمُسِ
. Dari Habib bin Maslamah, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW memberikan sepertiga (harta rampasan perang) setelah sebelumnya seperlima." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (280), Shahih Abu Daud (2455).
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَّلَ فِي الْبَدْأَةِ الرُّبُعَ وَفِي الرَّجْعَةِ الثُّلُثَ
. Dari Ubadah bin Shamit, Sesungguhnya Nabi SAW memberikan di saat permulaan/berangkat seperempat dan di saat kembali sepertiga." Hadits ini sama dengan sebelumnya, dan redaksi hadits ini menurut Abu Daud lebih sempurna.
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ لَا نَفَلَ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرُدُّ الْمُسْلِمُونَ قَوِيُّهُمْ عَلَى ضَعِيفِهِمْ. رَجَاءٌ فَسَمِعْتُ سُلَيْمَانَ بْنَ مُوسَى يَقُولُ لَهُ حَدَّثَنِي مَكْحُولٌ عَنْ حَبِيبِ بْنِ مَسْلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَّلَ فِي الْبَدْأَةِ الرُّبُعَ وَحِينَ قَفَلَ الثُّلُثَ فَقَالَ عَمْرٌو أُحَدِّثُكَ عَنْ أَبِي عَنْ جَدِّي وَتُحَدِّثُنِي عَنْ مَكْحُولٍ
. Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, Tidak ada pemberian harta rampasan perang setelah Rasulullah SAW, umat Islam yang kuat harus mengembalikan kepada orang yang lemah. Raja' berkata, Aku mendengar Sulaiman bin Musa berkata kepadanya, "Makhul berkata kepadaku dari Habib bin Maslamah, "Sesungguhnya Nabi SAW di saat permulaan memberikan seperempat harta dan di saat penutupan sepertiga.' Amr berkata, '"Aku berbicara kepadamu dari ayahku, kakekku dan kamu berbicara kepadaku dari Makhul?!" Shahih: Shahih Abu Daud (2455 dan 2456)'.
Pembagian Ghanimah
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْهَمَ يَوْمَ خَيْبَرَ لِلْفَارِسِ ثَلَاثَةَ أَسْهُمٍ لِلْفَرَسِ سَهْمَانِ وَلِلرَّجُلِ سَهْمٌ
. Dari Ibnu Umar, bahwasanya saat perang Khaibar Rasulullah SAW memberikan tiga bagian untuk pejuang berkuda, yaitu dua bagian untuk pengurusan kudanya dan satu bagian lagi untuk pemiliknya." Shahih: Shahih Abu Daud (2443) HR. Bukhari-Muslim.
Hamba Sahaya dan Kaum Wanita Yang Mati Syahid Bersama Umat Islam
سَمِعْتُ عُمَيْرًا مَوْلَى آبِي اللَّحْمِ قَالَ وَكِيعٌ كَانَ لَا يَأْكُلُ اللَّحْمَ قَالَ غَزَوْتُ مَعَ مَوْلَايَ يَوْمَ خَيْبَرَ وَأَنَا مَمْلُوكٌ فَلَمْ يَقْسِمْ لِي مِنْ الْغَنِيمَةِ وَأُعْطِيتُ مِنْ خُرْثِيِّ الْمَتَاعِ سَيْفًا وَكُنْتُ أَجُرُّهُ إِذَا تَقَلَّدْتُهُ
. Dari Umair, Majikan dari Abu Lahm Waki' (Seorang perawi hadits) berkata, Abu Lahm adalah sosok yang tidak menyukai daging. Umair berkata, "Aku berperang bersama majikanku di saat perang Khaibar, sementara aku seorang hamba sahaya. Ia tidak memberiku harta rampasan perang. Aku hanya diberi sarung hiasan untuk pedang dan aku menariknya apabila aku mengikutinya." Hasan: Al-Irwa'(1234)
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ الْأَنْصَارِيَّةِ قَالَتْ غَزَوْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعَ غَزَوَاتٍ أَخْلُفُهُمْ فِي رِحَالِهِمْ وَأَصْنَعُ لَهُمْ الطَّعَامَ وَأُدَاوِي الْجَرْحَى وَأَقُومُ عَلَى الْمَرْضَى
. Dari Ummi Athiah Al Anshariyah, ia berkata, "Aku telah berperang bersama Rasulullah dalam tujuh peperangan. Aku menggantikan posisi (tugas) mereka di rumah-rumah mereka, membuatkan makanan untuk mereka, mengobati yang terluka dan mengurus yang sakit." Shahih. HR. Muslim.
Wasiat Seorang Pemimpin
عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ قَالَ بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَرِيَّةٍ فَقَالَ سِيرُوا بِاسْمِ اللَّهِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ وَلَا تَمْثُلُوا وَلَا تَغْدِرُوا وَلَا تَغُلُّوا وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا
. Dari Shafwan bin Assal, ia berkata, Rasulullah SAW mengutus kami dalam suatu pasukan, beliau bersabda, "Berjalanlah atas nama Allah dan di jalan Allah, perangilah orang-orang yang ingkar kepada Allah, janganlah kalian membunuh dengan memotong-motong bagian tubuh (mencincang), janganlah kalian menipu, janganlah kalian berkhianat (berlaku curang dalam pembagian harta rampasan perang), dan janganlah kalian membunuh bayi.' Hasan Shahih: At-Ta'liq ala Ibnu Majah.
عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَّرَ رَجُلًا عَلَى سَرِيَّةٍ أَوْصَاهُ فِي خَاصَّةِ نَفْسِهِ بِتَقْوَى اللَّهِ وَمَنْ مَعَهُ مِنْ الْمُسْلِمِينَ خَيْرًا فَقَالَ اغْزُوا بِاسْمِ اللَّهِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ اغْزُوا وَلَا تَغْدِرُوا وَلَا تَغُلُّوا وَلَا تَمْثُلُوا وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا وَإِذَا أَنْتَ لَقِيتَ عَدُوَّكَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ فَادْعُهُمْ إِلَى إِحْدَى ثَلَاثِ خِلَالٍ أَوْ خِصَالٍ فَأَيَّتُهُنَّ أَجَابُوكَ إِلَيْهَا فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ فَإِنْ أَجَابُوكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى التَّحَوُّلِ مِنْ دَارِهِمْ إِلَى دَارِ الْمُهَاجِرِينَ وَأَخْبِرْهُمْ إِنْ فَعَلُوا ذَلِكَ أَنَّ لَهُمْ مَا لِلْمُهَاجِرِينَ وَأَنَّ عَلَيْهِمْ مَا عَلَى الْمُهَاجِرِينَ وَإِنْ أَبَوْا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّهُمْ يَكُونُونَ كَأَعْرَابِ الْمُسْلِمِينَ يَجْرِي عَلَيْهِمْ حُكْمُ اللَّهِ الَّذِي يَجْرِي عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَكُونُ لَهُمْ فِي الْفَيْءِ وَالْغَنِيمَةِ شَيْءٌ إِلَّا أَنْ يُجَاهِدُوا مَعَ الْمُسْلِمِينَ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا أَنْ يَدْخُلُوا فِي الْإِسْلَامِ فَسَلْهُمْ إِعْطَاءَ الْجِزْيَةِ فَإِنْ فَعَلُوا فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ عَلَيْهِمْ وَقَاتِلْهُمْ وَإِنْ حَاصَرْتَ حِصْنًا فَأَرَادُوكَ أَنْ تَجْعَلَ لَهُمْ ذِمَّةَ اللَّهِ وَذِمَّةَ نَبِيِّكَ فَلَا تَجْعَلْ لَهُمْ ذِمَّةَ اللَّهِ وَلَا ذِمَّةَ نَبِيِّكَ وَلَكِنْ اجْعَلْ لَهُمْ ذِمَّتَكَ وَذِمَّةَ أَبِيكَ وَذِمَّةَ أَصْحَابِكَ فَإِنَّكُمْ إِنْ تُخْفِرُوا ذِمَّتَكُمْ وَذِمَّةَ آبَائِكُمْ أَهْوَنُ عَلَيْكُمْ مِنْ أَنْ تُخْفِرُوا ذِمَّةَ اللَّهِ وَذِمَّةَ رَسُولِهِ وَإِنْ حَاصَرْتَ حِصْنًا فَأَرَادُوكَ أَنْ يَنْزِلُوا عَلَى حُكْمِ اللَّهِ فَلَا تُنْزِلْهُمْ عَلَى حُكْمِ اللَّهِ وَلَكِنْ أَنْزِلْهُمْ عَلَى حُكْمِكَ فَإِنَّكَ لَا تَدْرِي أَتُصِيبُ فِيهِمْ حُكْمَ اللَّهِ أَمْ لَا
. Dari Buraidah, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW memerintahkan seseorang untuk bergabung dalam sebuah pasukan, maka secara khusus beliau mewasiatkan kepadanya agar bertakwa kepada Allah dan (mewasiatkan) kepada kaum muslimin lainnya dengan kebaikan, beliau bersabda, "Berperanglah atas nama Allah dan di jalan Allah, perangilah orang yang ingkar terhadap Allah, berperanglah dan janganlah kalian berkhianat, janganlah kalian berlaku curang dalam hal harta rampasan perang, janganlah kalian mencincang sebelum membunuh, dan janganlah kalian membunuh bayi. Dan apabila kamu bertemu dengan musuh-musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka (tawarkanlah) kepada salah satu dari tiga hal. Dengan yang manapun mereka menyambutnya, maka teriamalah mereka dan janganlah kamu memerangi mereka. Ajaklah mereka memeluk Islam, apabila mereka menerimamu, maka terimalah dan janganlah kamu memerangi mereka. Kemudian ajaklah mereka untuk pindah dari negeri mereka menuju negeri hijrah (Islam), dan beritahulah jika mereka melakukan hal itu, maka mereka berhak mendapatkan hak-hak sebagaimana kaum muhajirin dan memiliki kewajiban-kewajiban layaknya kaum muhajirin. Apabila mereka menolak, maka beritahulah bahwa keberadaan mereka layaknya orang-orang arab yang muslim, hukum Allah SWT berlaku atas mereka sebagaimana berlaku atas orang-orang beriman. Dan mereka tidak berhak mendapatkan bagian dari harta rampasan perang sama sekali, kecuali apabila mereka ikut berjihad di jalan Allah bersama kaum muslimin. Apabila mereka enggan memeluk Islam, maka mintalah kepada mereka untuk membayar pajak. Apabila mereka melakukan hal itu, maka terimalah dan janganlah kamu memerangi mereka. Apabila mereka tetap menolak, maka hendaklah kamu meminta pertolongan Allah atas mereka dan perangilah mereka. Apabila kamu telah mengepung mereka dengan kokoh, kemudian mereka menginginkan jaminan Allah dan jaminan dari Nabimu, maka janganlah kamu berikan jaminan Allah dan jaminan Nabimu kepada mereka, melainkan jadikanlah jaminanmu, jaminan bapakmu dan jaminan sahabat-sahabatmu kepada mereka. Karena sesungguhnya apabila kamu menyalahi janji terhadap dirimu, orang tuamu, atau sahabat-sahabatmu, maka itu akan lebih ringan bila dibandingkan menyalahi janji kepada Allah dan Nabimu. Apabila kamu telah mengepung mereka dengan kokoh, kemudian mereka menginginkan agar ditegakkan hukum Allah kepada mereka, maka janganlah kamu tegakkan hukum, Allah kepada mereka, melainkan hendaklah kamu memberlakukan hukummu, karena sesungguhnya kamu tidak mengetahui apakah kamu berlaku benar atau salah dalam memberlakukan hukum Allah? " Shahih: Al Irwa' (124 dan 292/7), Ar-Raudh An-Nadhir (167). HR. Muslim
Taat kepada Pemimpin
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ أَطَاعَ الْإِمَامَ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ عَصَى الْإِمَامَ فَقَدْ عَصَانِي
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa taat kepadaku berarti ia taat kepada Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku berarti ia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa taat kepada pemimpin berarti ia taat kepadaku, dan barangsiapa bermaksiat kepada pemimpin berarti ia bermaksiat kepadaku." Shahih: Dhilal Al-Jannah (1065-1078) HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنْ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ
. Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Dengarkanlah dan taatilah! sekalipun yang diangkat sebagai pemimpin kalian adalah seorang budak Habsyi (budak berkulit hitam dari Etiopia), yang kepalanya seolah (mirip) buah kismis. " Shahih.
أُمِّ الْحُصَيْنِ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنْ أُمِّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ مُجَدَّعٌ فَاسْمَعُوا لَهُ وَأَطِيعُوا مَا قَادَكُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ
. Dari Ummi Hushain, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Apabila kalian diperintah oleh seorang hamba sahaya dari golongan Habasy yang cacat, maka dengarkanlah dan taatlah kepadanya, yaitu selama dia memimpin kalian dengan Al Qur'an." Shahih: Azh-Zhilal (1062 dan 1063). HR. Muslim.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّهُ انْتَهَى إِلَى الرَّبَذَةِ وَقَدْ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَإِذَا عَبْدٌ يَؤُمُّهُمْ فَقِيلَ هَذَا أَبُو ذَرٍّ فَذَهَبَ يَتَأَخَّرُ فَقَالَ أَبُو ذَرٍّ أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَسْمَعَ وَأُطِيعَ وَإِنْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا مُجَدَّعَ الْأَطْرَافِ
. Dari Abu Dzar, sesungguhnya ia telah sampai di kawasan Rabdah, shalat saat itu telah dilaksanakan shalat dan yang menjadi imam mereka adalah seorang hamba sahaya, maka dikatakan, "Laki-laki itu adalah Abu Dzar, lalu ia pun pergi dengan terlambat. Abu Dzar berkata, "Nabiku SAW telah berwasiat kepadaku agar aku mendengarkan dan taat sekalipun pemimpinku adalah seorang hamba sahaya dari Habsy yang cacat anggota tubuhnya." Shahih:Az-Zhilal (1051).
Tidak Ada Ketaatan dalam Bermaksiat kepada Allah.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ عَلْقَمَةَ بْنَ مُجَزِّرٍ عَلَى بَعْثٍ وَأَنَا فِيهِمْ فَلَمَّا انْتَهَى إِلَى رَأْسِ غَزَاتِهِ أَوْ كَانَ بِبَعْضِ الطَّرِيقِ اسْتَأْذَنَتْهُ طَائِفَةٌ مِنْ الْجَيْشِ فَأَذِنَ لَهُمْ وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ حُذَافَةَ بْنِ قَيْسٍ السَّهْمِيَّ فَكُنْتُ فِيمَنْ غَزَا مَعَهُ فَلَمَّا كَانَ بِبَعْضِ الطَّرِيقِ أَوْقَدَ الْقَوْمُ نَارًا لِيَصْطَلُوا أَوْ لِيَصْنَعُوا عَلَيْهَا صَنِيعًا فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَكَانَتْ فِيهِ دُعَابَةٌ أَلَيْسَ لِي عَلَيْكُمْ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ قَالُوا بَلَى قَالَ فَمَا أَنَا بِآمِرِكُمْ بِشَيْءٍ إِلَّا صَنَعْتُمُوهُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي أَعْزِمُ عَلَيْكُمْ إِلَّا تَوَاثَبْتُمْ فِي هَذِهِ النَّارِ فَقَامَ نَاسٌ فَتَحَجَّزُوا فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّهُمْ وَاثِبُونَ قَالَ أَمْسِكُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّمَا كُنْتُ أَمْزَحُ مَعَكُمْ فَلَمَّا قَدِمْنَا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَمَرَكُمْ مِنْهُمْ بِمَعْصِيَةِ اللَّهِ فَلَا تُطِيعُوهُ
. Dari Abu Said Al Khudri, Sesungguhnya Rasulullah SAW mengutus Alqamah bin Mujazaz dalam satu rombongan dan aku di dalamnya. Ketika telah sampai di penghujung perang atau di pertengahan jalan, sekelompok bala tentara meminta izin. Rasulullah memberikan mereka izin kepada mereka, lalu pasukan dipimpin oleh Abdullah Hudzafah bin Qais As-Sahmi. Aku termasuk orang yang ikut berperang bersama dengannya. Setelah sampai di pertengahan jalan, sekelompok kaum menyalakan api untuk menghangatkan tubuh atau untuk membuat sesuatu. Abdullah berkata, "Perkataan ini adalah lelucon, bukankah kalian harus mendengarkan dan taat kepadaku?" Mereka berkata, "Tentu." Ia berkata, "Tidakkah yang aku perintahkan tentang sesuatu kepada kalian, pasti kalian lakukan?" Mereka menjawab, "Tentu." Abdullah berkata, "Aku ingin kalian meloncati api ini. "Sekelompok orang berdiri dan saling menghalangi. Ketika ia mengira bahwa mereka telah melompat. ia berkata, "Berhentilah kalian, karena sesungguhnya aku hanya bergurau kepada kalian." Ketika kami tiba dan mengemukakannya kepada Nabi SAW. Beliau SAW bersabda, "Barangsiapa yang memerintahkan kalian untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah kalian taat kepadanya." Hasan: Ash-Shahihah (2324).
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ الطَّاعَةُ فِيمَا أَحَبَّ أَوْ كَرِهَ إِلَّا أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ
. Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim harus taat pada sesuatu, baik yang ia sukai atau ia benci, kecuali apabila diperintahkan untuk berbuat maksiat, maka tidak ada kata mendengar dan taat lagi."' Sanadnya Shahih.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَيَلِي أُمُورَكُمْ بَعْدِي رِجَالٌ يُطْفِئُونَ السُّنَّةَ وَيَعْمَلُونَ بِالْبِدْعَةِ وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُهُمْ كَيْفَ أَفْعَلُ قَالَ تَسْأَلُنِي يَا ابْنَ أُمِّ عَبْدٍ كَيْفَ تَفْعَلُ لَا طَاعَةَ لِمَنْ عَصَى اللَّهَ
. Dari Abdullah bin Mas'ud, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Ada sekelompok orang yang memimpin urusan kalian setelahku, yaitu orang-orang yang memadamkan Sunnah Nabi dan melakukan bid'ah serta senantiasa mengakhirkan shalat dari waktunya." Aku katakana, "Wahai Rasulullah! Apabila aku bertemu mereka, apa yang harus aku lakukan?" Rasulullah bersabda, "Engkau bertanya kepadaku, apa yang engkau harus lakukan wahai ibnu Umi Abdu? Tidak ada ketaatan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah. Shahih: Ash-Shahihah (2/139) Shahih Abu Daud (458).
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْعُسْرِ وَالْيُسْرِ وَالْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَالْأَثَرَةِ عَلَيْنَا وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ وَأَنْ نَقُولَ الْحَقَّ حَيْثُمَا كُنَّا لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ
. Dari Ubadah bin Shamit, ia berkata, "Kami telah membaiatkan diri kepada Rasulullah untuk mendengar dan patuh pada sesuatu yang sulit dan mudah, di saat semangat dan di saat dibenci serta di saat ada kepentingan kita. Selain itu agar kami tidak menolak perintah dari orang yang layak memerintah dan serta agar kami mengemukakan kebenaran di mana saja berada. Kami tidak takut kepada cacian pencaci demi hak-hak Allah. Shahih: Zhilal Al-Jannah (1029-1035). HR. Muslim.
عَوْفُ بْنُ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ قَالَ كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعَةً أَوْ ثَمَانِيَةً أَوْ تِسْعَةً فَقَالَ أَلَا تُبَايِعُونَ رَسُولَ اللَّهِ فَبَسَطْنَا أَيْدِيَنَا فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا قَدْ بَايَعْنَاكَ فَعَلَامَ نُبَايِعُكَ فَقَالَ أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُوا الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ وَتَسْمَعُوا وَتُطِيعُوا وَأَسَرَّ كَلِمَةً خُفْيَةً وَلَا تَسْأَلُوا النَّاسَ شَيْئًا قَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ بَعْضَ أُولَئِكَ النَّفَرِ يَسْقُطُ سَوْطُهُ فَلَا يَسْأَلُ أَحَدًا يُنَاوِلُهُ إِيَّاهُ
. Dari Auf bin Malik Al Asyja'i, ia berkata, "Kami berada di sisi Nabi SAW tujuh, delapan atau sembilan orang. Ia berkata, "Bukankah kalian ingin berbaiat pada Rasulullah?! Kami membentangkan tangan kami. Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami telah membaiat dirimu, maka bagaimana cara berbaiat kepadamu? Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian beribadah kepada Allah dan janganlah mensekutukan-Nya. Dirikanlah shalat lima waktu dan dengarkan serta taati-perintah pemimpinmu —ia mengemukakannya dengan ucapan yang samar— dan janganlah meminta-minta kepada orang lain.' Auf berkata. "Aku sungguh telah melihat sebagian mereka yang cambuknya terjatuh, maka mereka tidak meminta kepada orang lain untuk mengambilnya. Shahih: Shahih Abu Daud{1449). HR. Muslim.
سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فَقَالَ فِيمَا اسْتَطَعْتُمْ
. Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Kami telah berbaiat terhadap Rasulullah SAW, untuk mendengar dan taat kepadanya. Rasulullah bersabda, "Pada sesuatu yang kalian mampu." Shahih: At-Ta'liq ala ibnu Majah. HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ عَبْدٌ فَبَايَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَلَمْ يَشْعُرْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ عَبْدٌ فَجَاءَ سَيِّدُهُ يُرِيزُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعْنِيهِ فَاشْتَرَاهُ بِعَبْدَيْنِ أَسْوَدَيْنِ ثُمَّ لَمْ يُبَايِعْ أَحَدًا بَعْدَ ذَلِكَ حَتَّى يَسْأَلَهُ أَعَبْدٌ هُوَ
. Dari Jabir, ia berkata, "Seorang hamba sahaya datang menemui Nabi SAW dan membaiat dirinya di saat hijrah. Rasulullah tidak merasa bahwa orang tersebut adalah seorang hamba sahaya lalu majikannya tiba dan meminta hamba sahaya tersebut. Rasulullah SAW, "Juallah hamba sahaya tersebut kepadaku. Lalu Rasulullah SAW membelinya dengan dua orang hamba sahaya lainnya yang berkulit hitam. Rasulullah tidak pernah melakukannya lagi kepada siapapun setelah itu.sehingga beliau menanyakan kepadanya apakah dirinya seorang hamba sahaya atau bukan? Shahih. HR. Muslim.
Melaksanakan Baiat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ رَجُلٌ عَلَى فَضْلِ مَاءٍ بِالْفَلَاةِ يَمْنَعُهُ مِنْ ابْنِ السَّبِيلِ وَرَجُلٌ بَايَعَ رَجُلًا بِسِلْعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ فَحَلَفَ بِاللَّهِ لَأَخَذَهَا بِكَذَا وَكَذَا فَصَدَّقَهُ وَهُوَ عَلَى غَيْرِ ذَلِكَ وَرَجُلٌ بَايَعَ إِمَامًا لَا يُبَايِعُهُ إِلَّا لِدُنْيَا فَإِنْ أَعْطَاهُ مِنْهَا وَفَى لَهُ وَإِنْ لَمْ يُعْطِهِ مِنْهَا لَمْ يَفِ لَهُ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga orang di mana Allah tidak mau berbicara kepada mereka dan tidak mau melihat mereka di hari kiamat. Mereka tidak dibersihkan dosa-dosanya oleh Allah dan bagi mereka siksa yang amat pedih. Seseorang yang memiliki kelebihan air di padang pasir, tetapi ia tidak mau memberikan kepada ibnu sabil, seseorang yang menjual suatu barang setelah Ashar dan ia bersumpah untuk mengambilnya, (kemudian ia mempercayainya, padahal kenyataannya tidak demikian. Seseorang yang telah membaiatkan diri kepada seorang pemimpin, tetapi ia tidak membaiatnya, kecuali karena urusan duniawi. Apabila orang tersebut memberikannya, maka ia mematuhinya. Dan apabila ia tidak memberikannya, maka ia mematuhinya. Shahih. HR. Bukhari-Muslim. Hadits ini telah terulang (2237)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ تَسُوسُهُمْ أَنْبِيَاؤُهُمْ كُلَّمَا ذَهَبَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَأَنَّهُ لَيْسَ كَائِنٌ بَعْدِي نَبِيٌّ فِيكُمْ قَالُوا فَمَا يَكُونُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُوا قَالُوا فَكَيْفَ نَصْنَعُ قَالَ أَوْفُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ أَدُّوا الَّذِي عَلَيْكُمْ فَسَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْ الَّذِي عَلَيْهِمْ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang-orang bani Israil telah dipimpin oleh Nabi-Nabi mereka. Setiap seorang Nabi meninggal dunia, maka pasti ada seorang Nabi yang menggantikannya dan sesungguhnya tidak ada Nabi bagi kalian setelah diriku." Mereka bertanya, Apa yang akan terjadi? Wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Akan ada banyak pemimpin." Mereka bertanya lagi? Maka, apa yang harus kami perbuat?" Rasulullah SAW berkata, "Laksanakan baiat yang ada, satu persatu, laksanakan sesuatu yang menjadikan kewajiban kalian. Dan Allah akan mempertanyakan sesuatu yang menjadi kewajiban mereka." Shahih: Al lrwa'(8/127). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْصَبُ لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ
. Dari Abdullah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Akan ditancapkan pada setiap orang yang rnelarikan diri dari peperangan berupa bendera di hari kiamat. Dikatakan: ini adalah pengkhianatan si fulan." Shahih Mutawatir: Ar-Raudh An-Nadhir (552). Shahih Abu Daud (2461) HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا إِنَّهُ يُنْصَبُ لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقَدْرِ غَدْرَتِهِ
. Dari Abu Said Al Khudri, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Ingatlah, akan ditancapkan bendera di hari kiamat hagi orang yang melarikan diri dari peperangan sesuai dengan pengkhianatannya'' Shahih: sumber yang sama.
Hadits Tentang Membaiat Kaum Perempuan
سَمِعْتُ أُمَيْمَةَ بِنْتَ رُقَيْقَةَ تَقُولُ جِئْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ نُبَايِعُهُ فَقَالَ لَنَا فِيمَا اسْتَطَعْتُنَّ وَأَطَقْتُنَّ إِنِّي لَا أُصَافِحُ النِّسَاءَ
. Dari Umamah binti Ruqaiqah, ia berkata, "Aku datang menemui Nabi yang bertemu dengan sekelompok wanita yang kami baiat. Rasulullah SAW bersabda kepada kami. "Apa yang kalian mampu dan kuat laksanakan. Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan kaum wanita." Shahih: Ash-Shahihah (529).
أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَتْ الْمُؤْمِنَاتُ إِذَا هَاجَرْنَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُمْتَحَنَّ بِقَوْلِ اللَّهِ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَمَنْ أَقَرَّ بِهَا مِنْ الْمُؤْمِنَاتِ فَقَدْ أَقَرَّ بِالْمِحْنَةِ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَقْرَرْنَ بِذَلِكَ مِنْ قَوْلِهِنَّ قَالَ لَهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْطَلِقْنَ فَقَدْ بَايَعْتُكُنَّ لَا وَاللَّهِ مَا مَسَّتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ غَيْرَ أَنَّهُ يُبَايِعُهُنَّ بِالْكَلَامِ قَالَتْ عَائِشَةُ وَاللَّهِ مَا أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النِّسَاءِ إِلَّا مَا أَمَرَهُ اللَّهُ وَلَا مَسَّتْ كَفُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَفَّ امْرَأَةٍ قَطُّ وَكَانَ يَقُولُ لَهُنَّ إِذَا أَخَذَ عَلَيْهِنَّ قَدْ بَايَعْتُكُنَّ كَلَامًا
. Dari Aisyah, isteri Nabi SAW, ia berkata, "Wanita-wanita mukmin apabila mereka melakukan hijrah kepada Rasulullah, maka ia menguji dengan firman Allah SWT, "Wahai Nabi apabila wanita-wanita mukmin datang kepadamu melakukan baiat." Aisyah berkata, "Barangsiapa yang telah berikrar dari wanita-wanita mukmin tersebut, maka ia telah berikrar dengan ujian tersebut. Apabila Rasulullah SAW berikrar dengan ucapan mereka, maka Rasulullah SAW bersabda, "Bergegaslah aku telah membaiat kalian" Tidak, Demi Allah! Tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita manapun sama sekali, sesungguhnya Rasulullah SAW membaiat mereka dengan ucapan. Aisyah berkata, "Demi Allah! Rasulullah SAW tidak pernah melakukan apa-apa terhadap kaum wanita kecuali apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Telapak tangan Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh telapak tangan seorang wanita sama sekali. Rasulullah SAW bersabda kepada mereka apabila beliau telah membaiat mereka "Aku telah membaiat kalian dengan ucapan." Shahih. HR. Bukhari, pembahasan mengenai thalak. HR. Muslim, pembahasan mengenai Imarah, Shahih Ahu Daud (2607).
Perlombaan dan Taruhan
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ ضَمَّرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَيْلَ فَكَانَ يُرْسِلُ الَّتِي ضُمِّرَتْ مِنْ الْحَفْيَاءِ إِلَى ثَنِيَّةِ الْوَدَاعِ وَالَّتِي لَمْ تُضَمَّرْ مِنْ ثَنِيَّةِ الْوَدَاعِ إِلَى مَسْجِدِ بَنِي زُرَيْقٍ
. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah SAW mempersiapkan kuda-kuda (untuk berperang), beliau mengirim kuda yang telah siap dari kawasan Al Hafya (suatu kawasan yang jaraknya beberapa mil dari kota Madinah) menuju bukit Tsaniyatil Wada' dan (untuk kuda) yang belum siap, (dikirim) dari bukit Tsaniyatil Wada' menuju masjid bani Zuraiq. Shahih: Al Irwa (1501), Ash-Shahihah (1233), Shahih Abu Daud (2320). HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا سَبْقَ إِلَّا فِي خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ
. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda. "Tidak ada lomba kecuali menggunakan khuf atau tanpa alas kaki." Shahih: Al Irwa' (1506), Al Misykah (2874) Ar-Raudh An-Nadhir (1177). Shahih Abu Daud (2319).
Larangan Membawa Al Quran Menuju Kawasan Musuh
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُسَافَرَ بِالْقُرْآنِ إِلَى أَرْضِ الْعَدُوِّ مَخَافَةَ أَنْ يَنَالَهُ الْعَدُوُّ
. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang seseorang bepergian membawa Al Qur'an ke kawasan musuh karena khawatir akan diambil oleh musuh." Shahih: Al Irwa (5/138-139 dan 2558) HR. Bukhari-Muslim.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَنْهَى أَنْ يُسَافَرَ بِالْقُرْآنِ إِلَى أَرْضِ الْعَدُوِّ مَخَافَةَ أَنْ يَنَالَهُ الْعَدُوُّ
. Dari Ibnu Umar, dari Rasulullah SAW, ia bersabda, "Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang seseorang bepergian membawa Al Qur'an menuju kawasan musuh karena khawatir akan diambil oleh musuh." Shahih: Al Irwa' 1300 dan 8/185) HR. Muslim.
Pembagian Seperlima
أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ جَاءَ هُوَ وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكَلِّمَانِهِ فِيمَا قَسَمَ مِنْ خُمُسِ خَيْبَرَ لِبَنِي هَاشِمٍ وَبَنِي الْمُطَّلِبِ فَقَالَا قَسَمْتَ لِإِخْوَانِنَا بَنِي هَاشِمٍ وَبَنِي الْمُطَّلِبِ وَقَرَابَتُنَا وَاحِدَةٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا أَرَى بَنِي هَاشِمٍ وَبَنِي الْمُطَّلِبِ شَيْئًا وَاحِدًا
. Dari Jubair bin Muth'im, sesungguhnya ia dan Utsman bin Affan datang menemui Rasulullah SAW di mana keduanya berbicara tentang pembagian seperlima dari harta rampasan perang Khaibar kepada Bani Hasyim dan Bani Al Muthalib, keduanya berkata, "Engkau telah memberi bagian kepada saudara-saudara kami dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib menjadi satu kerabat kami. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku melihat Bani Hasyim dan Bani Muthalib menjadi satu kesatuan." Shahih: Al Irwa' (1242).